Aku sudah mulai merasa jenuh dengan hubungan berpacaran yang begitu begitu saja, 4 tahun lebih aku bersama kekasih ku dengan ikatan berpacaran.
Tidak munafik sudah pasti ku pendam nafsu ku dalam dalam.
Sudah pasti ku pendam amarah ku karna maklum lah ya namanya juga masih pacaran, belum berhak minta ini itu.
Suatu hari dia kesal melihat ku memasang wajah tak sedap dipandang.
Kemudian dia berkata?
"sayang, ada apa dengan mu? Kenapa sedari tadi kau pasang wajah tak sedap dipandangan ku?"
"aku hanya ingin segera kau halal kan bang!"
"sayang, menikah itu tidak seperti membalikkan kedua telapak tangan kita. Aku butuh biaya untuk menikahkan mu dan keadaan ekonomi ku belum siap untuk menghidupimu setelah nikah nanti"
"abang, jika sudah halal Meminta harta kepada Allah dapat kita lakukan berdua dengan aamiin yang kuucap diakhir doa mu"
Berfikirlah akhirnya kekasih ku itu. Namun selang beberapa waktu dia bertanya lagi kepada ku.
"apa kamu yakin akan menikah dengan ku lakilaki yang belum memiliki apa apa?"
"bang, aku lebih yakin dari apapun. Aku akan jauh lebih bahagia jika segera kau menikahi ku. Perkara harta Allah akan berikan seiring berjalannya waktu"
"tapi sayang?"
"tapi apa lagi bang? Kita sudah berpacaran sekian lama. Itu sama saja kita bermaksiat selama kita berpacaran. Memang tidak melakukan apapun, tapi tetap saja maksiat. Baiklah, halalkan aku dengan apapun keadaan mu atau tinggalkan aku dengan keadaan yang akan menghancurkan hati kita?"
"baiklah, aku akan melamar mu. Aku akan segera menghalalkan mu. Aku tidak ingin kehilangan mu, aku tidak ingin kehilangan wanita yang berhati mulia seperti mu. Sanggup menerima apapun keadaan ku. Sungguh beruntung aku memiliki mu"
Pada akhirnya pernikahan itu terlaksanakan. Hari bahagia itu telah datang.
Sah dari saksi atas ijab qobul yang hikmat pun terucap dengan lantang.
Jika dipikir pikir, untuk apa menahan lebih dan lebih lama lagi jalan menuju halal jika sudah bertahun tahun menjalin suatu hubungan.
Seorang wanita sebetulnya tidak akan merasa bangga jika berpacaran bertahun tahun, yang ada akan menimbulkan rasa sensitif yang berlebihan.
Ingat, jika kau mencintai dan menganggap serius keberadaan wanita tersebut maka segera halalkan.
Berpacaran dapat dilakukan setelah menikah, bahkan rasa nya jauh lebih nyaman setelah menikah.
Wahai pria terbaik pujaan hati wanita diluar sana, jangan pernah merasa takut hanya karna tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak memiliki tabungan, takut membuat anak orang jadi susah, takut ini dan takut itu.
Allah akan memberikan sesuatu seperti bagaimana prasangka umat nya.
Berprasangka baiklah terhadap Allah maka kebaikan pun akan datang menghampiri kita.
Tapi jika kalian berprasangka buruk terhadap Allah maka keburukan lah yang akan datang menghampiri kita.
Alhamdulillah, menjelang pernikahan pun hal yang dipkir tak mungkin bisa jadi mungkin. Hal yang kita pikir tidak dapat kita lakukan karna terbentur biaya, alhamdulillah juga Allah berikan jalan untuk kita gapai rezeki tersebut.
Ingin ibadah kalian sempurna kan dihadapan Allah? Dan jika kalian tidak sanggup berpuasa atau menahan rasa tersebut maka menikahlah.
Setelah itu perkuat ikatan halal tersebut dengan kewajiban yang sudah Allah tentukan kepada setiap umat nya.
Meminta dan memohon lah agar Allah senantiasa melindungi pernikahan yang suci ini.
Tunggu apa lagi?
Masih ingin menunda jalan menuju halal padahal berpacaran sudah cukup lama?
Masih meragukan bahwa menikah itu akan gagal jika kita tidak memiliki harta?
Masih mau dibilang, situ pacaran atau kredit mobil?
Biaya nikah itu tidaklah begitu mahal, hanya saja gengsi yang membuat menikah terkesan mahal.
Kasihan wanita kalian yang sudah setia menemani bertahun tahun dari susah maupun senang jika tidak segera kalian halalkan.
Jangan sampai kata menyesal ada ditengah tengah hubungan itu, karna jika wanita kalian dilamar pria bertanggung jawab yang lain nya terlebih dahulu hanya akan ada kalimat "nasi sudah menjadi bubur, tidak dapat kembali menjadi nasi lagi"
Tapi jika memang benar benar belum siap untuk menikahi, maka tinggalkan lah sanggup tak sanggup harus sanggup.
Saya bisa berkata seperti ini bukan untuk menggurui siapa pun, baik yang lebih muda dari saya atau yang lebih tua dari saya. Ini adalah kisah saya.
Dan karena Berbagi itu indah, sebelum terlambat, tersesat, dan menyesal ada baiknya saya berbagi pengalaman. Siapa tau ada yang mengalami hal yang sama dengan yang saya jalaniπ
Hayooo pria sholeh, pria bertanggung jawab, pria sejati.
Lakukan apa yang sudah seharus nya dilakukan.
Ingat sekali lagi, "Jika sudah halal, Meminta harta kepada Allah Dapat kita lakukan berdua dengan aamiin yang kuucap diakhir doa mu π Maka, halalkan aku atau tinggalkan aku?" π
Tidak munafik sudah pasti ku pendam nafsu ku dalam dalam.
Sudah pasti ku pendam amarah ku karna maklum lah ya namanya juga masih pacaran, belum berhak minta ini itu.
Suatu hari dia kesal melihat ku memasang wajah tak sedap dipandang.
Kemudian dia berkata?
"sayang, ada apa dengan mu? Kenapa sedari tadi kau pasang wajah tak sedap dipandangan ku?"
"aku hanya ingin segera kau halal kan bang!"
"sayang, menikah itu tidak seperti membalikkan kedua telapak tangan kita. Aku butuh biaya untuk menikahkan mu dan keadaan ekonomi ku belum siap untuk menghidupimu setelah nikah nanti"
"abang, jika sudah halal Meminta harta kepada Allah dapat kita lakukan berdua dengan aamiin yang kuucap diakhir doa mu"
Berfikirlah akhirnya kekasih ku itu. Namun selang beberapa waktu dia bertanya lagi kepada ku.
"apa kamu yakin akan menikah dengan ku lakilaki yang belum memiliki apa apa?"
"bang, aku lebih yakin dari apapun. Aku akan jauh lebih bahagia jika segera kau menikahi ku. Perkara harta Allah akan berikan seiring berjalannya waktu"
"tapi sayang?"
"tapi apa lagi bang? Kita sudah berpacaran sekian lama. Itu sama saja kita bermaksiat selama kita berpacaran. Memang tidak melakukan apapun, tapi tetap saja maksiat. Baiklah, halalkan aku dengan apapun keadaan mu atau tinggalkan aku dengan keadaan yang akan menghancurkan hati kita?"
"baiklah, aku akan melamar mu. Aku akan segera menghalalkan mu. Aku tidak ingin kehilangan mu, aku tidak ingin kehilangan wanita yang berhati mulia seperti mu. Sanggup menerima apapun keadaan ku. Sungguh beruntung aku memiliki mu"
Pada akhirnya pernikahan itu terlaksanakan. Hari bahagia itu telah datang.
Sah dari saksi atas ijab qobul yang hikmat pun terucap dengan lantang.
Jika dipikir pikir, untuk apa menahan lebih dan lebih lama lagi jalan menuju halal jika sudah bertahun tahun menjalin suatu hubungan.
Seorang wanita sebetulnya tidak akan merasa bangga jika berpacaran bertahun tahun, yang ada akan menimbulkan rasa sensitif yang berlebihan.
Ingat, jika kau mencintai dan menganggap serius keberadaan wanita tersebut maka segera halalkan.
Berpacaran dapat dilakukan setelah menikah, bahkan rasa nya jauh lebih nyaman setelah menikah.
Wahai pria terbaik pujaan hati wanita diluar sana, jangan pernah merasa takut hanya karna tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak memiliki tabungan, takut membuat anak orang jadi susah, takut ini dan takut itu.
Allah akan memberikan sesuatu seperti bagaimana prasangka umat nya.
Berprasangka baiklah terhadap Allah maka kebaikan pun akan datang menghampiri kita.
Tapi jika kalian berprasangka buruk terhadap Allah maka keburukan lah yang akan datang menghampiri kita.
Alhamdulillah, menjelang pernikahan pun hal yang dipkir tak mungkin bisa jadi mungkin. Hal yang kita pikir tidak dapat kita lakukan karna terbentur biaya, alhamdulillah juga Allah berikan jalan untuk kita gapai rezeki tersebut.
Ingin ibadah kalian sempurna kan dihadapan Allah? Dan jika kalian tidak sanggup berpuasa atau menahan rasa tersebut maka menikahlah.
Setelah itu perkuat ikatan halal tersebut dengan kewajiban yang sudah Allah tentukan kepada setiap umat nya.
Meminta dan memohon lah agar Allah senantiasa melindungi pernikahan yang suci ini.
Tunggu apa lagi?
Masih ingin menunda jalan menuju halal padahal berpacaran sudah cukup lama?
Masih meragukan bahwa menikah itu akan gagal jika kita tidak memiliki harta?
Masih mau dibilang, situ pacaran atau kredit mobil?
Biaya nikah itu tidaklah begitu mahal, hanya saja gengsi yang membuat menikah terkesan mahal.
Kasihan wanita kalian yang sudah setia menemani bertahun tahun dari susah maupun senang jika tidak segera kalian halalkan.
Jangan sampai kata menyesal ada ditengah tengah hubungan itu, karna jika wanita kalian dilamar pria bertanggung jawab yang lain nya terlebih dahulu hanya akan ada kalimat "nasi sudah menjadi bubur, tidak dapat kembali menjadi nasi lagi"
Tapi jika memang benar benar belum siap untuk menikahi, maka tinggalkan lah sanggup tak sanggup harus sanggup.
Saya bisa berkata seperti ini bukan untuk menggurui siapa pun, baik yang lebih muda dari saya atau yang lebih tua dari saya. Ini adalah kisah saya.
Dan karena Berbagi itu indah, sebelum terlambat, tersesat, dan menyesal ada baiknya saya berbagi pengalaman. Siapa tau ada yang mengalami hal yang sama dengan yang saya jalaniπ
Hayooo pria sholeh, pria bertanggung jawab, pria sejati.
Lakukan apa yang sudah seharus nya dilakukan.
Ingat sekali lagi, "Jika sudah halal, Meminta harta kepada Allah Dapat kita lakukan berdua dengan aamiin yang kuucap diakhir doa mu π Maka, halalkan aku atau tinggalkan aku?" π