Minggu, 28 Juli 2013

Subhanallah inilah cinta yang sesungguhnya :)

Ada sebuah kisah yang insya Allah inspiratif tentang sepasang kekasih yang saling mencintai yang pada akhirnya cinta itu menjadi indah ketika mereka berkomitmen untuk menikah menjalani gelombang kehidupan bersama-sama walau badai senantiasa menerpa, tapi cinta mereka berdua tidak pernah goyah.
Si pemuda mempunyai kekasih yang cantik jelita, kecantikannya tak bisa dilukiskan oleh kata-kata, selain cantik si istri juga termasuk wanita solehah. Dia sangat rajin beribadah dan patuh kepada suaminya namun, bukan kecantikannya yang membuat si pemuda mencintai istrinya tetapi cinta karena Allah menjadi tujuannya.
Pada suatu hari Si suami berpamitan kepada Istrinya untuk berdagang keluar kota selama beberapa hari. Si suami berjanji akan pulang secepatnya jika semua urusannya berjalan dengan lancar.
Selama kepergian suaminya, tersebarlah wabah penyakit menular didaerah tempat tinggal mereka berdua sehingga sang istri pun terkena penyakit menular itu, wajah sang istri yang dahulu cantik jelita .. kini berubah menjadi wanita yang buruk rupa.
Sang suami yang sedang berdagang keluar kota belum mengetahui apa yang diderita oleh istrinya. Malang bagi sang suami, dalam perjalanannya menuju rumah, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa melihat seperti sedia kala.
Hari pun berganti hari dan bulan pun silih berganti. Sang istri yang dulu amat cantik bak bidadari kini menjadi wanita yang jelek dan menyeramkan, tapi semua itu tidak berarti apa-apa. karena sang suami buta dan tidak bisa melihat wajahnya. Cinta dan kasih sayang mereka semakin hari semakin kuat, tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan mereka.
Ketika usia sang istri sudah mencapai 45 tahun tibalah saatnya sang suami berpisah dengan istrinya. Sang istri telah tiba ajalnya & akan menghadap Tuhannya. Sang suami adalah orang yang paling terakhir pulang dari pemakaman istrinya, ketika Dia hendak kembali kerumahnya datanglah seorang anak muda menghampirinya dan menyapa,
"Pak, bapak mau kemana?" kata anak muda
"Saya mau pulang kerumah nak". jawab sang suami
"loh bukannya bapak buta, dan tak bisa melihat dan tiap hari saya melihat bapak terus bergandengan dengan istri bapak kemana pun berada" kata anak muda.
"Anak muda, perlu kamu ketahui, bahwa selama 25 tahun ini sebenarnya saya tidak buta, tapi hanya berpura-pura saja, semua itu saya lakukan agar tidak ada air mata kesedihan dan rasa tidak enak hati dalam diri istri saya, saya tahu wajah istri saya sudah berubah menjadi sangat menakutkan, tapi itu tidak menjadi masalah bagi saya karena saya begitu mencintainya, cinta yang sederhana, cinta apa adanya dan cinta karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata"
Sahabat ...
Apa pun yang terjadi dalam kisah cintamu, ketika kamu sudah memilih seseorang untuk menjadi pendamping dalam hidupmu .. Terimalah dia apa adanya, dan ingatkanlah dia jika salah ataupun lupa, karena dalam setiap percintaan kita tidak bisa menjadi yang sempurna tapi kita selalu bisa mencintai dengan cara yang paling sempurna ...

Sabtu, 27 Juli 2013

VICTORY in Bahasa



Judul Novel         : VICTORY
Pengarang : Joseph Conrad
Halaman    : 91 Halaman
Chapter      : 9
Penerbit     : Collins English Library

VICTORY
Axel Heyst, lahir dari orang tua berdarah Swedia dan dibesarkan di Inggris, pandangan ayahnya bahwa hidup pada dasarnya jahat dan hanya dapat meningkatkan kejahatan dan melibatkan seseorang dalam kesulitan.
Lima belas tahun berlalu dan tidak ada yang bias merubah pandangan heist itu. Sekarang dia sudah berusia lima belas tahun. Kemudian hal tak terduga terjadi, dia bertemu dengan seorang pria, kapten Morrison, yang bermasalah dengan penguasa Portugis di Timor. Karena kurangnya uang yang tidak penting, Morrison kehilangan kapalnya.
Heyst merasa kasihan, akhirnya Heyst menawarkan bantuannya. Morrison menerimanya tapi dia sangat bersyukur bila Heyst mau bergabung dengan kapal tebusannya. Ketika Morrison memutuskan untuk mengatur Perusahaan Belt Coal Tropis, ia menjadikan Heyst manajernya.
Heist tidak memiliki gagasan tentang skandal yang diajukan tentang dia di Sourabaya, yang mana Schomberg, penjaga hotel tersebut, memberitahu semua orang yang mau mendengarkan bahwa Heyst yang telah menipu Morrison sejumlah besar uang dan kemudian Morrison dipulangkan ke Inggris agar mati disana. Schomberg mengatakan kematian Morrison adalah pembunuhan dan Heyst adalah pembunuhnya.
Setelah delapan belas bulan Heyst berada sendiri di Samburan setelah runtuhnya perusahaan Batubara Belt Tropis, Davidson pergi bersamanya ke Sourabaya untuk bisnis. Mengetahui kebencian Schomberg kepadanya atau gosip berbahayanya, Heyst mengambil tempat di hotel Schomberg.
Rombongan musisi orchestra wanita Zangiacomo, yang bermain setiap malam untuk tamu dihotel. Heyst merasa terganggu. Tapi dia bosan dan pergi keruangan dimana orchestra biasanya bermain. Disana dia melihat gadis Inggris. Lena diperlakukan buruk oleh istri pemimpin orchestra. Dia berteman dengan gadis itu dan ketika ia menemukan bahwa penjaga hotel yang menjengkelkan, Schomberg, yang tidak suka atas perhatiannya pada Lena, ia membawa Lena ke pulau yang sepi di samburan.
Schomberg memiliki istrii yang tidak menarik dan tidak perduli keadaan sekitarnya. Tapi, dia yang telah membantu Lena kawin lari dengan Heyst. Dia lebih peka dari yang diduga.
Heyst dan Lena telah menikmati tiga bulan kebahagian di Samburan. Namun keduanya memiliki pesan. Heyst menyadari bahwa ia telah kembali melibatkan diri dalam kehidupan dan menyesalinya. Dia merasa bahwa dengan membuka hatinya kepada Lena, ia telah membuka pintu kesulitan dan kesalahan untuk dirinya sendiri.
Tiga bandit tiba di Samburan. Perjalanan mereka dalam perahu terbuka hamper membunuh mereka. Heyst terkejut mereka cepat pulih dan pertempuran kecerdasan terjadi. Heyst segera menyadari bahwa mereka dalam bahaya.
Mengetahui Heyst dalam bahaya, Lena berniat kalau dia harus melucuti Ricardo dan menyelamatkan Heyst. Dalam rangka mencapai tujuannya, dia menipu Ricardo dengan berfikir bahwa dia menguntungkan bagi rencananya untuk mengambil harta berharga Heyst dan menghancurkannya. Lena tau Heyst tidak memiliki tempat persembunyian emas, tapii dia berencana untuk menggunakan kegilaan Ricardo dan ketamakannya untuk menghancurkannya.
Pada malam terakhir, Heyst merasa bahwa mereka terjebak. Dia yakin bahwa dia tidak bias melarikan diri, tetapi cobaan untuk menyelamatkan Lena dengan menekankan bahwa dia mengenakan gaun hitam dan masuk ke hutan untuk bersembunyi.
Lena tau, bahwa Ricardo membawa belati diikat dikakinya dan ia bermaksud untuk membunuh Heyst dan Mr Jones malam ini. Lena menunggu Ricardo dan ketika Ricardo dating Lena merayu dengan mematuhi keinginannya. Kemudian Lena mengambil belatinya, dan menyembunyikannya dalam lipatan gaunnya.
Heyst memikirkan pengkhianatan Lena dan ia bingung tidak menyadari apa yang telah terjadi. Jones menyelinap pergi, Ricardo melompat dan bergegas keluar. Keduanya ditinggal sendirian. Lena gembira. Dia telah menyelamatkan Heyst, tetapi ternyata Heyst berkata bahwa itu semua sangat lucu. Dia terluka dengan apa yang dia piker adalah kebohongan Lena.
Lena terjatuh dihadapannya, dimatanya tampak mengerikan. Ia menangkapnya dan meletakkannya di tempat tidur, dia bingung apa yang salah dengan dirinya. Pada saat ini, kapten Davidson curiga telah terpancing dengan penemuan mayat Pedro dalam sebuah perahu terbuka hanyut pulau, dengan belati, Ricardo yang ditemukan dilantai. Lena dengan sekarat dan memohon beberapa janji dari Heyst dia akhirnya diizinkan untuk memasuki lingkaran cintanya. Dia mengangkat tubuhnya kee dalam pelukannya, dan dia menyerah, dia telah meemberikan hidupnya untuk menang. Lena meninggal dalam kemenangan yang mulia.
Sementara itu, Mr Jones berusaha mengeluarkan Ricardo dan menembaknya mati. Lalu ia ke dermaga di mana Wang telah ditembak Pedro dan didorong dari perahu. Tak tahu oleh kecelakaan atau niat, Jones jatuh ke dalam air dan tenggelam.


Kekosongan


             Kala malam indah yang dihiasi cahaya bulan dan bintang,yang berhembus angin kedamaian, malam ku kini hanya mampu berteman sepi dengan secangkir teh hangat dan 2 potong Brownies. Ku ambil secarik Kertas dan sebuah Pena, lalu dengan manis ku habiskan malam dengan menceritakan keluh kesah ku diatas kertas kosong yang berhias tinta hitam.
          Ya Allah, sesungguhnya ku tak mampu, ku tak sanggup, hidup ini kejam penuh dusta dimana harus ku temui sebuah keadilan? Dimana harus ku temui sebuah kejujuran? Haruskah aku terjatuh dan terpuruk dalam hitamnya dunia ini? Bawa aku keluar dan tuntun aku kejalan lurus mu ya Allah.
andai saja mama masih disini disamping ku dan andai saja papa tidak memilih wanita lain untuk menggantikan posisi mama mungkin aku takkan bercerita dengan sebuah kekosongan tanpa satu pun jawaban, aku merindukan kalian, rindu saat kalian membelikan ku boneka, bermain denganku dan mampu membuat aku tertawa. Aku ingin kalian kembali disini, ya disampingku. Aku bosan, aku letih jika aku harus tinggal bersama mereka yang ku benci.
Ya Allah aku percaya janji mu, semua akan indah pada waktunya. Yang ku punya saat ini hanya dia, seorang pria yang mampu menuntun ku kejalan mu tanpa sebuah keputus asaan, mampu membuat aku bangkit dari sebuah keterpurukan, mampu membuat ku selalu mengingat mu dalam kondisi apapun, aku mencintainya aku mohon jangan pisahkan kami, aku sudah kehilangan banyak orang orang yang aku sayangi tapi kini aku tak mau kehilangan dia, dia yang mampu menjadi imam ku kelak. Aku percaya pada mu ya Allah, yang terbaik akan ada untuk ku J
Malam ku habis, ku tutup lembar kisah ku pada malam ini, akan ku buka lembaran baru ku di esok hari. Akan aku jadikan sebuah pelajaran pada kisah ku yang lalu, dan tak kan ku contoh keburukan di masa lalu, aku dulu berbeda dengan aku yang sekarang. Kekosongan lah yang mampu menemani dan menyadarkan ku saat situasi seperti apapun. Sebuah kekosongan takkan selamanya kosong hanya saja bagaimana cara kita untuk mampu mengisi kekosongan yang ada . semua takkan terasa sepi kalau saja kita mau mengisinya dengan sesuatu tanpa keputusasaan.




Created by: Jodie

Puasa Syawal



Bismillahir Rahmanir Rahiim
Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
“Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim).
Filosofi pahala puasa 6 hari di bulan Syawal setelah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan sama dengan puasa setahun, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali lipatnya.
Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Taala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
4. Puasa Ramadhan – sebagaimana disebutkan di muka – dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lain. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya ‘ldul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah ‘Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.
5. Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.
Sebaiknya orang yang memiliki utang puasa Ramadhan memulai membayarnya di bulan Syawal, karena hal itu mempercepat proses pembebasan dirinya dari tanggungan utangnya. Kemudian dilanjutkan dengan enam hari puasa Syawal, dengan demikian ia telah melakukan puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal.
Dan perlu diingat pula bahwa shalat-shalat dan puasa sunnah serta sedekah yang dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Taala pada bulan Ramadhan adalah disyariatkan sepanjang tahun, karena hal itu mengandung berbagai macam manfaat, di antaranya: ia sebagai pelengkap dari kekurangan yang terdapat pada fardhu, merupakan salah satu faktor yang mendatangkan mahabbah (kecintaan) Allah kepada hamba-Nya, sebab terkabulnya doa, demikian pula sebagai sebab dihapusnya dosa dan di lipat gandakannya pahala kebaikan dan ditinggikannya kedudukan.
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan dan Dilakukan di Awal Ramadhan
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/56 mengatakan,
“Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan Puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”
Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa syawal.
Catatan: Apabila seseorang memiliki udzur (halangan) seperti sakit, dalam keadaan nifas, sebagai musafir, sehingga tidak berpuasa enam hari di bulan syawal, maka boleh orang seperti ini meng-qodho’ (mengganti) puasa syawal tersebut di bulan Dzulqo’dah. Hal ini tidaklah mengapa. (Lihat Syarh Riyadhus Sholihin, 3/466)
Salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ …
“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)
Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Qudsi:
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala, maka lakukanlah puasa sunnah setelah melakukan yang wajib. Di antara puasa sunnah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan setelah melakukan puasa wajib (puasa Ramadhan) adalah puasa enam hari di bulan Syawal.
Dianjurkan untuk Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah menyatakan makruh. Namun pendapat mereka ini lemah karena bertentangan dengan hadits yang tegas ini. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56)
Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)
Orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Puasa ramadhan adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa syawal adalah enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan 2 bulan. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal akan mendapatkan puasa seperti setahun penuh. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Sholihin, 3/465). Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat ini bagi umat Islam.
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan dan Dilakukan di Awal Ramadhan ?
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/56 mengatakan, “Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.” Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa syawal.
Catatan: Apabila seseorang memiliki udzur (halangan) seperti sakit, dalam keadaan nifas, sebagai musafir, sehingga tidak berpuasa enam hari di bulan syawal, maka boleh orang seperti ini meng-qodho’ (mengganti) puasa syawal tersebut di bulan Dzulqo’dah. Hal ini tidaklah mengapa. (Lihat Syarh Riyadhus Sholihin, 3/466)
Tunaikanlah Qodho’ (Tanggungan) Puasa Terlebih Dahulu
Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal. Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah. Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barang siapa berpuasa Ramadhan.” Jadi apabila puasa Ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.
Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal karena kita kembali ke perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, “Barang siapa berpuasa Ramadhan.” (Lihat Syarhul Mumthi’, 3/89, 100)
Catatan: Adapun puasa sunnah selain puasa Syawal, maka boleh seseorang mendahulukannya dari mengqodho’ puasa yang wajib selama masih ada waktu lapang untuk menunaikan puasa sunnah tersebut. Dan puasa sunnahnya tetap sah dan tidak berdosa. Tetapi perlu diingat bahwa menunaikan qodho’ puasa tetap lebih utama daripada melakukan puasa sunnah. Hal inilah yang ditekankan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -semoga Allah merahmati beliau- dalam kitab beliau Syarhul Mumthi’, 3/89 karena seringnya sebagian orang keliru dalam permasalahan ini.
Kita ambil permisalan dengan shalat dzuhur. Waktu shalat tersebut adalah mulai dari matahari bergeser ke barat hingga panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya. Kemudian dia shalat di akhir waktu misalnya jam 2 siang karena udzur (halangan). Dalam waktu ini bolehkah dia melakukan shalat sunnah kemudian melakukan shalat wajib? Jawabnya boleh, karena waktu shalatnya masih lapang dan shalat sunnahnya tetap sah dan tidak berdosa. Namun hal ini berbeda dengan puasa syawal karena puasa ini disyaratkan berpuasa ramadhan untuk mendapatkan ganjaran seperti berpuasa setahun penuh. Maka perhatikanlah perbedaan dalam masalah ini!
Boleh Berniat di Siang Hari dan Boleh Membatalkan Puasa Ketika Melakukan Puasa Sunnah
Permasalahan pertama ini dapat dilihat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menemui keluarganya lalu menanyakan: “Apakah kalian memiliki sesuatu (yang bisa dimakan, pen)?” Mereka berkata, “tidak” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kalau begitu sekarang, saya puasa.” Dari hadits ini berarti seseorang boleh berniat di siang hari ketika melakukan puasa sunnah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terkadang berpuasa sunnah kemudian beliau membatalkannya sebagaimana dikatakan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha dan terdapat dalam kitab An Nasa’i. (Lihat Zadul Ma’ad, 2/79)
Semoga dengan sedikit penjelasan ini dapat mendorong kita melakukan puasa enam hari di bulan Syawal, semoga amalan kita diterima dan bermanfaat pada hari yang tidak bermanfaat harta dan anak kecuali yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Sabtu, 20 Juli 2013

Berbuka puasa ala 1Eddan!

Assalamualaikum.wr.wb
ketemu lagi sama jojo dalam cerita bersambungnya 1Eddan :) kita baru aja selesai ngadain acara BukPuBer :D Buka Puasa Bersama :) daaan dalam acara kali ini 1Eddan rakyatnya lengkap semua dooongs, ga ada yang izin apalagi alpa :D
dalam menu berbuka puasa kita kali ini itu simpe sekali ni kayak gini ni menunya :)
tapi walau segitu simple menunya tapi liat deh seseru ini ni kita menyantap nya bergerak sana sini untuk berebut lauknya, sampai tak satu pun sadar kamera :D
seru kan jadi kitaaa, orang Eddan itu ga selamanya gila loh, sekalipun kenyataannya si iya gila :D tapi karena gilanya kita, kita jadi kompak dan solid badaii lohhh :D
ada apa dengan gambar diatas? yaaa kita sekalian ngasih kejutan buat anin walau ulangtahun nya udah lewat beberapa hari si, tapi dia seneng tuh, sampe tingkahnya tumben LEBAY :D
kayaknya segini dulu deh tentang kegiatan 1Eddan. akan ada apa lagi nantinya? tunggu saja yaaa :)

Senin, 15 Juli 2013

The best motivator is my mama :)

Pernahkah kalian mendengar bahwa motivator terhebat itu adalah diri kita sendiri. betul memang bahwa diri kita sendiri lah yang mampu memotivator diri kita, namun ternyata. Motivator terbaik versi saya itu adalah mama saya. mengapa saya berkata bahwa mama saya adalah seorang motivator terhebat untuk saya? jawabannya adalah, beliau lah yang mampu membuat saya bangkit dari keterpurukan, beliau lah yang mampu memberi saya nasihat terpahit demi semua kebaikan saya. dari kisah perjalanan panjang hidupnya lah yang mampu membukakan mata hati saya, jika sebenarnya hidup itu tak semulus jalan tol yang lurus tanpa tikungan tajam. hidup itu pahit, hidup itu kejam. namun, siapa yang menyangka bahwa seorang wanita seperti mama saya mampu menjalankan dan melewati segala rintangan yang ada, dengan kesabaran dan ketulusan hatinya lah beliau mampu mengarungi hidupnya. dan dengan segala cara yang mama saya punya sudah mampu membuat saya berkaca, bahwa saya harus mencontoh sifatnya yang sabar dan tulus. maka dari itu, bagi saya seorang motivator terbaik itu adalah mama saya :)